Selasa, 30 Desember 2014

Dari Semut Belajar Kuat




Semut dianggap lemah........
Padahal ia bergerak dan bekerja 24 jam sehari dengan kecepatan 0,5 km/jam. Jika diukur dengan volume 1/130, maka kecepatan semut seukuran manusia adalah 80 km/jam.





Semut diangap sepele...... 

Padahal kekuatan semut  terletak pada persaudaraan dan kerjasama tim yang luput dari perhatian yang melihatnya. Semut pencari makanan dan semut tempur berbagi peran dengan tanggung jawab yang sama.
Semut tidak hanya membawa butiran makanan di dalam tubuhnya, tetapi juga saling memberi makana dari mulut ke mulut. Ketika semut pemburu pulang membawa makanan cair, ia menggelengkan kepalanya ke kanan-kiri untuk menarik perhatian kawan-kawannya atau langsung menghampiri mereka dan menunjukan butiran makanan di tubuhnya. 84 makanan cair di pompa dari tembolok sehinnga pembagian makanan berlangsung cepat, pertukaran makanan ini merupakan contoh  berbagi hal yang luar biasa. Seka dan biji-bijian yang di bawa  ke sarang juga dimakan semua semut bersama-sama. Oleh karena itu, kebutuhan makanan seluruh koloni dapat dipenuhi tanpa masalah.

Semut dianggap Kecil......
Padahal ia tangguh dan kuat. Kekuatannya adalah kekuatan kolektif dan berbagi beban.

Semua spesies semut, yang jumlahnya kira-kira mencapai 8800 spesies, mencari makanan  dan membawanya pulang  dengan cara yang berbeda-beda. Dalam spesies tertentu, semut berburu sendirian dan membawa pulang makananya masing-masing. Spesies lain berburu berkelompok dan membawa serta menjaga makanannya bersama-sama.
Kalau mendapatkan makanan yang ukurannya cocok bagi tubuhnya, biasanya semut membawanya sendirian. Kalau ukuran makanan terlalu besar atau kalau semut menemukan beberapa gundukan makanan di suatu daerah, mereka mengeluarkan hormon beracun untuk mencegah semut lain agar tidak menghampiri daerahnya. Kemudian, mereka memanggil para pekerja lain, besar maupun kecil, untuk bersama-sama mengangkut makanan.
Dalam kehidupannya, semut juga mengenal pembagian tugas yang sangat sempurna. Semut besar memotong-motong  dan menjaganya dari hewan-hewan asing, sementara semut kecil membawa pulang makanan. Semut pekerja mengangkat makanan dengan rahangnya dan membawa makanan  di depan selagi kembali ke sarang. Kalau bekerja berkelompok, semut dapat membawa potongan makanan yang lebih besar. Mereka mengangkat makanan menggunakan satu atau dua kaki. Pada saat yang sama mereka juga menggigit makanannya dengan rahang terbuka.Semut pekerja menggunakan cara yang berbeda-beda berdasarkan posisi dan arahnya. Semut yang di depan bergerak mundur sambil menyeret makana.
Semu yang di belakang bergerak maju  sambil mendorong makaan. Semut yang disamping membantu mengangkat. Dengan cara ini, semut dapat mengangkat makanan beberapa kali lebih berat dari yang bisa di bawa seekor semut.
Berdasarkan pengamatan, ditemukan bahwa jika semut bekerje sama, mereka dapat mengangkat beban seberat 5000 kali berat dari yang dapat diangkat seekor semut pekerja.Seratus ekor semut dapat membawa seekor cacing besar di atas tanah dan bergerak dengan kecepatan 0,4 cm/detik.


Semut dianggap remeh.........
Padahal ia cerdas dan sama sekali tidak bisa dianggap remeh.
Semut yang bertugas mencari makanan  biasanya menjalankan tugas dengan cara yang sulit dijelaskan. Ia berangkat ke sumber makanan dengan berjaln berkelok-kelok, tetapi kembali ke sarang dengan rute lurus yang lebih singkat.
Penunjuk jalan semut adalah matahari, sedangkan kompasnya adalah cabang pohon dan tanda alam lainnya. Semut mengingat tanda-tanda ini, sehingga dapat menggunakannya untuk menemukan rute paling terpendek, meskpun rute ini benar- benar baru baginya. Pada malam hari, mereka dapat menemukan dan mengikuti jalan yang mereka tempuh saat menemukan makanan pada pagi harinya, meskipun kondisinya berubah, karena petunjuk 'bau' yang ditinggalkannya. Sungguh semua kondisi alam adalah petunjuk bagi semut demi meraih cita-cita dan demi tunainya tugas.
Dalam mencari mangsa ia berkelok-kelok sehingga tak mudah di baca.......... tetapi dalam mencapai sarang ''tujuannya'' , ia mencari jalanterpendek dan efisien.

Semut dianggap rapuh...........
Padahal ia adalah pemburu yang efektif.


Beberapa spesies semut menggunakan gigi untuk memakan telur laba-laba, ulat serangga dan rayap. Banyak spesies semut (misalnya Dacetine) yang khusus memakan serangga tanpa sayap.
Serangga yang dimakan Decetine ini hidup berkelompok di tanah dan di daun busuk. Ia jua memiliki tonjolan berbentuk garpu di bawah tubuhnya. Ketika ia bergoyang dan berdiri tegak, organ ini melontarkan tubuhnya ke udara dan bergerak maju bagaikan kangguru mini.
Semut Dacetine menggunakan rahangnya bagaikan perangkap hewan untuk menghadapi manuver mangsanya. Ketika semut pencari makan mencium bau serangga dengan antenanya, ia mengintai dengan rahang terbuka 180 derajat.
Semut ini mengaitkan gigi kecilnya pada rahangnya dengan cara menekankannya  ke langit-langit mulut. Lalu, semut memeriksa sekitarnya denga menggerakkan antenanya ke depan. Kemudian semut mendekati serangga perlahan-lahan.
Ketika antenanya menyentuh mangsanya, si serangga kecil terjangkau oleh gigi bawah semut. Ketika semut menurnkan langit-langit mulutnya, rahangnya mendadak menutup dan mangsanya terjepit diantara giginya.
Kecepatan kedipan mata kita sangat lambat jika di bandingkan dengan kecepatan gigitan semut ini ketika menjebak mangsanya. Kelopak mata kita membuka dan menutup dalam sepertiga detik; rahang semut odontomachus bawi bekerja 100 kali lebih cepat. gigitan tercepat yang teramati memakan waktu 0,33 milidetik.
Struktur rahang semut penjebak panjangnya sekitar 1,8 milimeter. Pada bagian dalamnya terdapat kantong udara yang menempel ke trakea.Sistem ini menyebabkan gigi dapat bergerak cepat.Rahangnya berfungsi sebagai perangkap tikus mini. Ketika berburu, rahang terbuka lebar dan siap menutup setiap saat. Kecepatan mengigitnya berkurang saat menjelang akhir proses menggigit.
Duhai pasukan semut......... biarkan anggapan itu terus menggelontor ke arahmu.... agar kau tak di ganggu dalam mencapai tujuanmu...........agar kau terus giat dan lincah dalam bekerja....................


Fokus dan Ikhlas
pasukan semut tidak menghiraukan "celaan para pencela" , mereka membiarkan berbagai anggapan yang "mengerdilkan" eksistensinya. Semut tetap FOKUS pada pekerjaannya dan tujuannya. ''FOKUS'' dan ''IKHLAS''................ itulah moto pergerkan "army ants''.

Tidak Berisik
Bergerak ke tujuannya tanpa berisik. Berbeda dengan ''nyamuk'' yang selalu gaduh saat mendekati sasaran. Semut bergerak latin tapi pasti.Tidak butuh kegaduha,tidak butuh pujian........... benar-benar fokus dan ikhlas mencap tujuan.

Setia Kepada Pimpinan
Ratu semut adalah pemimpin yang sangat dihormati dan taati oleh ''army ants'', dan army ants senang melaksankan tugas dari sang ratu.

Berbagi Peran dalam Taggung jawab yang Sama
Ada Ratu Semut, ia bertugas bereproduksi (bertelur) dan sangat dijunjung tinggi oleh rakyatnya. Ratu semut dapat hidup hingga berumur 20 tahun. Distribusi tugas dan produksi pasukan semut ada di tangannya.

SEMUT PEKERJA tidak betelur, melainkan mengabdikan dirinya  melainkan mengurus telur-telu ratunya.Jadi semua semut pekerja adalah betina. Pendek kata, semua komunitas semut sebenarnya terdiri atas ibu dan putrinya.
Mereka menghadapi resiko kerja yang tinggi, karena medium lembap yang dibutuhkan telur dan larva ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur yang berbahaya bagi kesehatan semut. Semua semut pekerja adalah betina.
Semua keperluan sang ratu di penuhi oleh para pekerjanya. Hal terpenting yang dilakukan semut pekerja adalah melayani san ratu dan memastikan bahwa sang ratu dan ''bayinya'' selamat. Sungguh sebuah proyek kaderisasi yang sempurna.
Ada juga semut pekerja yang khusus mencari makanan, ada yang membangun sarang, ada juga semut pekerja yang bertugas mengawini ratu semut muda agar tetap terjadi reproduksi ''kader'' army ants.... walaupun setelah perkawinan itu ia mati sebagai martir demi lestarinya ''kaderisasi'',dll.
Semut baik Ratu maupun pekerjanya berbagi peran untuk satu tanggung jawab yang sama yaitu melestaikan koloni semut dan membangun kewibawaan kearajaan semut.

Subhanallah................



di kutip dari majalah Amanu 
edisi 02 thn 2014
oleh Abah Wildan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar