Jumat, 26 Desember 2014

Salah Alamat

Sinar mentari terasa sangat manis menyapaku, cahayanya seperti pedang yang menusuk kaca-kaca di rumahku. Sisa embun masih terlihat menghiasi dedaunan di halamanku.. Ah sungguh hari ini cerah sekali seperti hatiku,,, ya,,, aku senang sekali karena hari ini saya akan pergi berlibur ke Bandung sama teteh. Semalam pun aku tak bisa tidur, karena ingin cepet-cepet berangkat he... Maklum aja kan udah lama gak ke sana, lagian udah menghadapi UAS rasanya pengen refreshing.
"Alya ayo kita berangkat,, ntar keburu siang lho". teriak teh syifa
"iya teh Syifa,,,,, Alya udah siap kok." sahutku sambil membawa tas dan menggendongnya.
Aku dan teh syifa  pamitan sama mamah.
"Hati-hati ya,, kalau udah nyampe hubungi mamah. Sebenarnya mamah khawatir kalian berdua pergi kesana, takut ada apa-apa di jalan. Biasanya kan tante kalian yang jemput ke sini." kata mamah
"tenang aja kok mah kami berdua bisa jaga diri, kan aku udah kelas 1 SMA " kata teh syifa sambil tersenyum.
Akupun mengangguk tanda setuju dengan teh syifa. Sebenarnya aku  juga khawatir sih,, terus terang ini pertama kalinya saya pergi ke Bandung berdua sama teh syifa, biasanya tante yang jemput ke sini tapi karena ada keperluan tante gak bisa menjemput. ya.... mau gimana lagi kalau gak nekat, lagi pula teh syifa udah hafal alamat rumah tante, lagian teh syifa juga udah gede, aku juga udah gede kok, ya meskipun baru kelas 2 smp he... udah gede lah umur segitu mah ya :)
" Pokoknya kalau ada apa- apa hubungi mamah, kalau kalian bertemu sama orang asing di bus hati-hati, kalau di kasih makanan jangan mau ya, ingat pesan mamah. Jangan lupa juga selalu berdo'a" pesan mamah.
"iya mamahku sayang " sahut kami berdua sambil tersenyum.
" Mamah do'akan semoga kalian selamat sampai tujuan"
" aamiin............" sahutku.
Kami berdua bersalaman mencium tangan mamah. Mamah berdiri di depan pintu, perlahan-lahan wajahnya mulai  hilang karena kakiku terus melangkah meninggalkan rumah.
                                                             ***


"tahu sumedang" "telur puyuh" "rujak buah" "tisu" "aqua" "gorengan"
ah..... suara itu menggangguku,, para pedagang asongan hilir mudik di sekitarku dan mengasongkan jualannya, dan dari tadi aku hanya menggelengkan kepala.
Aku dan teh syifa memilih duduk di bagian tengah bus, dan aku duduk di samping jendela kaca supaya bisa lihat pemandangan.
Lelaki berjaket merah tiba-tiba duduk di samping teh syifa, ya kebetulan kursi busnya masih kosong.
Setengah jam sudah waktu berlalu, akhirnya  bus segera berangkat. Para pedagang asongan turun dari bus sedikit terburu-buru. Saya melihat ke arah sekitar semua kursi sudah penuh bahkan ada yang berdiri. Untunglah saya datang lebih awal jadi kebagian kursi.Bus pun maju perlahan meninggalkan terminal.
" kalian ade kakak ya? " tanya lelaki berjaket merah
"kok tahu" sahut teh syifa
"owh pantesan mirip, kalian berdua mau kemana? " tanya lelaki itu
"Mau ke rumah saudara " jawab teh syifa
"kerja atau liburan? " tanyanya lagi
"liburan" jawabku.
"owh,,,, emang kelas berapa?" tanyanya lagi
"aku kelas 1 SMA, kalau adeku kelas 2 SMP" jawab teh syifa
"wah udah berani ya!!" sahutnya
"bukan berani sih tapi ngeberani-beraniin" kata teh syifa sambil tersenyum
"kalau kakak mau kemana?" tanyaku
"mau ke daerah cibeureum" jawab lelaki itu
"kalian mau kedaerah mana? "
"ke holis kang" jawab teh syifa.
"owh iya namanya siapa?"
"syifa"
"alya" jawabku. " kakak namanya siapa?" tanyaku
"andri" jawabnya
sepanjang perjalanan teh syifa ngobrol sama kak andri,, aku hanya menatap jendela menyaksikan keindahan alam yang disuguhkan.
                                                                ***
"alya bangun bentar lagi kita nyampe terminal leuwipanjang'',ucap teh syifa sambil memegang pundakku.
kemudian aku mengucek mataku.
"alya kamu tidurnya pulas sekali" ucap teh syifa
"wah masa sih teh syifa, aku gak inget" jawabku
"lah gimana mau inget toh, wong ceritanya kamu tidur" sewot teh syifa
aku hanya tersenyum sambil garuk-garuk kepala.

Akhirnya setelah  3 jam di dalam bus nyampe juga. Lumayan pegel.Bus nyampe di terminal, kami semua turun dengan perlahan. Saya dan teh syifa naik angkot jurusan Cimahi-Leuwipanjang angkotnya warna hijau tua. Di dalam angkot kami berdua bertemu lagi sama kak Andri kami saling tersenyum.
Setelah penumpang penuh, angkot pun meluncur dengan cepat.
" Teh Syifa kita turunnya dimana?" tanyaku
"Di gang gigi, pokoknya yang ada gambar giginya" jawab teh syifa
'hah..... yang gambar gigi mah banyak kali' ucapku dalam hati.
"Aku duluan ya,," kata kak Andri sembari turun dari angkot.
kami berdua menganggukan kepala.
"gimana dong ini alya" kata teh syifa panik
"kita turun aja di sini" ucapku panik.
Kami berdua  langsung turun dari angkot.
"loh kok kalian turun disini juga?" tanya kak Andri
"Aku lupa lagi turunnya dimana kak" jawab teh syifa.
"iya kami ikut-ikutan turun aja kak" ucapku
"Minta di jemput aja sama sodaranya ke sini, telpon aja" kata kak Andri
"owh iya bener juga'' jawab teh syifa. kemudian teh syifa mengambil ponsel yang di taruhnya di dalam tas ransel.
"astagfirullah haladzim" ucap teh syifa
"kenapa teh, ada apa?" tanyaku panik.
"hp nya lowbet, semalem lupa ga di charging'' ucap teh syifa
"gimana dong ini, acara liburannya gak jadi" ucapku
"ya udah kita nyari wartel yang terdekat aja, soalnya sama hp ku juga lowbet" ucap kak andri.
Kami bertiga berjalan mencari wartel, akhirnya ketemu juga. Aku dan teh syifa masuk ke dalam wartel sedangkan kak Andri menunggu di luar. Tombol-tombol angka di pencet sesuai nomor hp tante.
'tuttttttttt............. tuttttttttttttttttt......................' tak ada jawaban, kemudian aku mengulangi kembali,
"tut.................. nomor yang anda tuju sedang tidak aktif cobalah beberapa saat lagi''.
saya dan teh syifa terus mengulanginya sampai 5 kali dan hasilnya nihil. Kami berdua keluar dengan wajah lunglai.
"gimana?" tanya kak Andri
"hp nya gak aktif " jawa teh syifa
"ya udah kamu inget-inget aja dulu jalannya"kata kak Andri
"kak  Andri maaf ya udah ngerepotin" kata teh syifa
" gak pa pa kok, lagian saya khawatir sama kalian berdua, takut ada apa-apa, " kata kak Andri
"makasih kak" jawabku
"Rumah sodaranya dimana?" tanya kak Andri
"di Holis "jawab kami berdua.
"lah yang tadi kita berhenti bukan Holis itu mah daerah Batas, kalau Holis udah kelewatan de "kata kak Andri
"saya gak tahu kak" jawabku.
"ya udah kita jalan aja ke arah yang tadi angkot,, kalau naik angkot takut bakal kelewatan lagi, sambil kalian ingat-ingat gangnya dimana." saran kak Andri
Kakiku terus melangkah di bawah teriknya matahari. Perlahan keringat mengalir dari dahiku, beban tas ranselku serasa memberat. Asap knalpot kendaraan membuat nafasku serasa sesak. Mobil dan motor berseliweran tak henti-henti. Oh,,,,, rasanya ingin sejenak berbaring di atas kasur.
Kami terus melangkah dan melangkah sembari melihat arah sekitar. Samar-samar dari kejauhan saya melihat plang papan bertuliskan ahli gigi.'hmmh........ apa mungkin itu yang dimaksud teh syifa' ucapku dalam hati.

"teh syifa apa itu gangnya?" ucapku sambil menunjuk ke arah gang.
"owh..... iya bener al...... " jawab teh syifa tersenyum lebar.
Kami semakin bersemangat dan mempercepat langkah kami. Kalau bersemangat rasanya terasa cepat, papan plat ahli gigi itu kini udah ada di depan mata. :)
"kak Andri udah nyampe sini aja nganterinnya" kata teh syifa
"iya kak" sahutku
"Bener ini gangnya, ga papa aku anterin kalian nyampe rumah, takutnya lupa lagi" kata kak Andri
kemudian aku memasuki gang itu, yang tahu arahnya teh syifa, kalau aku lupa lagi sih.Teh syifa berjalan di depan,aku dan kak andri di belakang. Kami berjalan lurus kemudian belok kanan, belok kanan lagi, belok kiri lurus dan akhirnya nyampe di rumah tante aku.
"akhirnya nyampe juga" ucapku senang
"iya Alhamdulillah, setelah berputar-putar akhirnya" ucap teh syifa
"Ya udah kalian udah nyampe, saya mau pamit dulu " kata kak Andri
"mampir dulu kak" kata ku
"lain kali aja soalnya siang ini kakak masuk kerja" kata kak Andri
"Maaf banget kak udah ngerepotin, makasih juga udah nganterin kami  ke sini" kata teh syifa
"iya kak makasih banget" ucapku
"sama-sama, saya pamit dulu Assalamualaikum" pamit kak Andri sambil tersenyum
"Waalaikumsalam wr.wb " jawab kami berdua.
langkahnya menjauh dan menghilang dari pandangan.
"teh Syifa dia baik banget yah, padahalkan baru kenal" ucapku.
"iya, mungkin ini pertolongan Allah,, berkat do'a mamah kita."
kami berdua tersenyum. :) :) :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar