Dahulu ada seorang yang berjalan-jalan jauh, hingga terpaksa harus bermalam di perjalanan dalam sebuah gua. Tanpa di duga, tiba-tiba terjadi longsor yang menyebabkan pintu gua tertutup oleh batu besar. Batu besar yang menutup rapat pintu gua itu, menyebabkan ketiga orang tersebut tidak bisa keluar. Berbagai usaha telah dilakukan, tetapi tetap saja batu besar itu tidak bergeser dari tempatnya semula.
Setelah segala usaha menggeser batu mengalami kegagalan, akhirnya salah seorang dari mereka berkata; '' Sungguh tiada sesuatu yang paling dapat menyelamatkan kalian dari bahaya ini kecuali jika kalian berdoa kepada Allah dengan ( perantara ) amal-amal shaleh yang pernah kalian lakukan dahulu''
Mulailah ketiga orang tersebut berdoa kepada Allah dengan perantara amal shaleh yang dahulu pernah dilakukannya.
Orang pertama berdoa; " Ya Allah dahulu saya mempunyai ayah dan ibu, dan saya biasa tidak memberi minuman susu kepada seorangpun sebelum kepada keduanya. Pada suatu hari saya menggembalakan ternak di tempat yang jauh, sampai saya tidak bisa pulang kecuali sesudah larut malam sementara ayah ibuku telah tidur. Maka saya terus memerah susu untuk keduanya dan saya pun segan untuk membangunkan keduanya dan saya pun tidak akan memberikan minuman itu kepada siapa pun sebelum kepada ayah ibuku. Kemudian, saya menunggu keduanya hingga terbit fajar, maka bangunlah keduanya dan minum dari susu yang saya perah itu. Padahal semalam anak-anakku menangis di dekat kakiku meminta susu itu. Ya Allah, jika saya melakukan itu semua benar-benar karena mengharap ridha-Mu maka lapangkanlah keadaan kami ini.''
Ajaib, batu itu pun bergeser sedikit namun mereka belum dapat keluar darinya.
Orang kedua berdoa : "Ya Allah saya pernah mencintai seorang gadis pamanku, karena sangat cintanya saya selalu merayu dan ingin berzina dengannya, akan tetapi ia selalu menolak hingga terjadi pada suatu hari ia menderita kelaparan dan datang meminta bantuan kepada ku maka saya memberikan uang 120 dinar untuknya, akan tetapi dengan perjanjian bahwa ia akan menyerahkan dirinya kepadaku pada malam harinya. Kemudian setelah saya tiba diantara dua kakinya, tiba-tiba ia berkata, 'Takutlah kepada Allah dan tidak dibenarkan hubungan ini kecuali dengan cara yang halal.' Saya pun segera menghindarinya padahal hasrat ku masih menginginkannya. Saya tinggalkan dinar mas yang telah diberikan kepadanya itu. Ya Allah, jika saya melakukan itu semata-mata karena mengharapkan ridha-Mu maka hindarilah kami dari kemalangan ini.''
Keajaiban kedua terjadi, batu itu pun bergeser sedikit namun mereka belum dapat keluar.
Orang yang ketiga berdoa: " Ya Allah dahulu saya seorang majikan yang mempunyai banyak buruh pegawai. Suatu hari ketika saya membayar upah buruh-buruh itu tiba-tiba ada seorang dari mereka yang tak sabar menunggu dan ia segera pergi meninggalkan upah', terus pulang ke rumahnya dan tidak kembali. Maka saya kelola upah itu sehingga bertambah tanpa sepengetahuan buruh ku itu, dan hasilnya berbuah menjadi kekayaan banyak."
Setelah beberapa lama buruh itu pun datang dan berkata :
" Wahai Abdullah berikan kepadaku upahku dahulu itu? "
" Semua kekayaan yang ada di depanmu itu adalah dari upahmu yang berupa unta, lembu, kambing serta budak penggembala nya itu.'' jawabku
Orang itu berkata " Wahai Abdullah kau jangan mengejek ku"
" Saya tidak mengejekmu." jawabku.
Lalu diambilnya semua yang disebut dan tidak meninggalkan satu pun dari padanya.
"Wahai Allah jika saya melakukan itu semua karena mengharapkan ridha-Mu, maka hindarkan lah kami dari kesempitan ini." Keajaiban ketiga terjadi, batu itu pun bergeser dari hingga mereka dapat keluar darinya dengan selamat.
Kisah ini di terjemahkan secara adaptif dari hadist riwayat Bukhari dan Muslim yang bersumber dari Ibnu Umar.
Sungguh, amalan shaleh yang dilakukan dengan ikhlas dapatlah kiranya dijadikan penghantar doa kita kepada Allah, sekaligus dapat menyelamatkan kita dari kemalangan yang di derita. Beramal shalehlah sebanyak-banyaknya dan berdoalah dengan penghantar amal shaleh yang dilakukan , semoga maqbul .
*****
Wallahu a'lam bishowab
Setelah segala usaha menggeser batu mengalami kegagalan, akhirnya salah seorang dari mereka berkata; '' Sungguh tiada sesuatu yang paling dapat menyelamatkan kalian dari bahaya ini kecuali jika kalian berdoa kepada Allah dengan ( perantara ) amal-amal shaleh yang pernah kalian lakukan dahulu''
Mulailah ketiga orang tersebut berdoa kepada Allah dengan perantara amal shaleh yang dahulu pernah dilakukannya.
Orang pertama berdoa; " Ya Allah dahulu saya mempunyai ayah dan ibu, dan saya biasa tidak memberi minuman susu kepada seorangpun sebelum kepada keduanya. Pada suatu hari saya menggembalakan ternak di tempat yang jauh, sampai saya tidak bisa pulang kecuali sesudah larut malam sementara ayah ibuku telah tidur. Maka saya terus memerah susu untuk keduanya dan saya pun segan untuk membangunkan keduanya dan saya pun tidak akan memberikan minuman itu kepada siapa pun sebelum kepada ayah ibuku. Kemudian, saya menunggu keduanya hingga terbit fajar, maka bangunlah keduanya dan minum dari susu yang saya perah itu. Padahal semalam anak-anakku menangis di dekat kakiku meminta susu itu. Ya Allah, jika saya melakukan itu semua benar-benar karena mengharap ridha-Mu maka lapangkanlah keadaan kami ini.''
Ajaib, batu itu pun bergeser sedikit namun mereka belum dapat keluar darinya.
Orang kedua berdoa : "Ya Allah saya pernah mencintai seorang gadis pamanku, karena sangat cintanya saya selalu merayu dan ingin berzina dengannya, akan tetapi ia selalu menolak hingga terjadi pada suatu hari ia menderita kelaparan dan datang meminta bantuan kepada ku maka saya memberikan uang 120 dinar untuknya, akan tetapi dengan perjanjian bahwa ia akan menyerahkan dirinya kepadaku pada malam harinya. Kemudian setelah saya tiba diantara dua kakinya, tiba-tiba ia berkata, 'Takutlah kepada Allah dan tidak dibenarkan hubungan ini kecuali dengan cara yang halal.' Saya pun segera menghindarinya padahal hasrat ku masih menginginkannya. Saya tinggalkan dinar mas yang telah diberikan kepadanya itu. Ya Allah, jika saya melakukan itu semata-mata karena mengharapkan ridha-Mu maka hindarilah kami dari kemalangan ini.''
Keajaiban kedua terjadi, batu itu pun bergeser sedikit namun mereka belum dapat keluar.
Orang yang ketiga berdoa: " Ya Allah dahulu saya seorang majikan yang mempunyai banyak buruh pegawai. Suatu hari ketika saya membayar upah buruh-buruh itu tiba-tiba ada seorang dari mereka yang tak sabar menunggu dan ia segera pergi meninggalkan upah', terus pulang ke rumahnya dan tidak kembali. Maka saya kelola upah itu sehingga bertambah tanpa sepengetahuan buruh ku itu, dan hasilnya berbuah menjadi kekayaan banyak."
Setelah beberapa lama buruh itu pun datang dan berkata :
" Wahai Abdullah berikan kepadaku upahku dahulu itu? "
" Semua kekayaan yang ada di depanmu itu adalah dari upahmu yang berupa unta, lembu, kambing serta budak penggembala nya itu.'' jawabku
Orang itu berkata " Wahai Abdullah kau jangan mengejek ku"
" Saya tidak mengejekmu." jawabku.
Lalu diambilnya semua yang disebut dan tidak meninggalkan satu pun dari padanya.
"Wahai Allah jika saya melakukan itu semua karena mengharapkan ridha-Mu, maka hindarkan lah kami dari kesempitan ini." Keajaiban ketiga terjadi, batu itu pun bergeser dari hingga mereka dapat keluar darinya dengan selamat.
Kisah ini di terjemahkan secara adaptif dari hadist riwayat Bukhari dan Muslim yang bersumber dari Ibnu Umar.
Sungguh, amalan shaleh yang dilakukan dengan ikhlas dapatlah kiranya dijadikan penghantar doa kita kepada Allah, sekaligus dapat menyelamatkan kita dari kemalangan yang di derita. Beramal shalehlah sebanyak-banyaknya dan berdoalah dengan penghantar amal shaleh yang dilakukan , semoga maqbul .
*****
Wallahu a'lam bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar