Sabtu, 16 Mei 2015

Sikap Tergesa-Gesa


Kalau keadaan mepet atau terdesak sebagian besar sikap kita pasti akan tergesa-gesa menghadapi masalah yang muncul di depan mata. Tapi sebaiknya hindari sikap tergesa-gesa ini, sebab bisa saja malah menambah masalahmu. 

Soalnya aku pernah ngalamin kejadian lucu gara-gara saya mengambil sikap ini.
Pas aku mau nabung ke bank aku dapet antrean nomor 89, hanya tinggal menunggu 8 orang antrean saja. Saya duduk di bangku antrean belakang. Pas nomor aku di panggil,, aku langsung berdiri dan jalan agak cepat karena takut dilewat ke nomor selanjutnya. eh..... eh.......... eh........... karena gak liat kanan kiri tasku tersangkut ke kursi orang. Aku coba lepasin tasnya dari pinggir kursi. Karena agak lama jadi nomor aku dilewat huhu............... tapi untunglah masih bisa.
Tuh kan,,,, tuh kan,,,,, makanya jangan tergea-gesa

Eh... ada lagi loh ceritanya, ini sih cerita temen aku, kan di tempat kerjaan lagi ada brifieng,, selama briefing temen aku itu gak merhatiin soalnya kebelet pipis. Karena brifiengnya agak lama yaudah temen aku itu langsung pergi. Eh dia gak merhatiin kanan kiri. Akhirnya dia menyenggol box yang berisi bobbin. Alhasil si bobbin langsung amburadul berserakan di atas lantai. Temen-temen yang tadinya fokus sama leader jadi tertuju perhatiannya sama dia. Otomatis temen-temen malah ketawa. Bukannya nolongin ya....... hehe............ aku juga sama sih. Soalnya gak kuat pengen ketawa juga. Untunglah si bobin nya gak pada pecah. Kalau pecah kan makin rumit urusannya ya.

Sob ternyata sifat tergesa-gesa itu juga dilarang loh oleh agama. Sifat tergesa-gesa itu merupakan perbuatan setan. Ih................. serem

Jadi intinya, janganlah kita bersikap tergesa-gesa, karena apapun yang dihasilkan dengan tergesa-gesa hasilnya mengecewakan. Karena ketika kita bersikap tergesa-gesa nalar kita tidak dipakai dengan baik, saat itu kita hanya menggunakan emosi sesaat. Tapi jangan juga terlalu santai ya sob... sewajarnya aja deh, kan yang baik itu yang tengah-tengah, bukankah begitu?

Kamis, 14 Mei 2015

nyanyian bisu kala senja

Tiga hari sudah bayi dalam kandunganku tidak bergerak. Jujur
 khawatir, aku telpon suamiku yang sedang ada di Bandung.

"tut....... tut.......... "
"assalamualaikum.... halo mas? "
"waalaikumsalam, iya ada apa din ? "
"mas kapan pulang? "
"paling seminggu lagi, ada apa din? "
" mas udah 3 hari ini bayi dalam kandunganku tidak bergerak, aku khawatir terjadi apa-apa. Mas cepat pulang yah"  dengan nada sedikit memelas.
" kamu udah cek up ke bidan belum? maaf mas gak bisa pulang sekarang din, kamu minta dianterin sama simbok saja ya. Semoga kandunganmu baik-baik saja. "
" Belum mas, ya udah sekarang aku minta simbok nemenin aku mas."
" Maaf ya din mas gak bisa nganter kamu"
" Gak papa kok mas "
" Din.... istirahat yang cukup jaga baik-baik kandunganmu. "
" iya mas... Mas udah dulu ya, assalamualaikum "
" waalaikumsalam"
                              ***

pukul 16.30 wib aku dan simbok pergi ke klinik, jaraknya cukup dekat dari rumahku, sekitar 10 menit lah.
kususuri jalan-jalan kecil, dan banyak anak kecil yang berseliweran saling berkejaran. Terlihat wajah-wajah polos yang tertawa lepas.
Di ufuk barat matahari mulai berwarna keemasan.

Akhirnya bangunan berwarna putih bertuliskan ' klinik restu ibu 'sudah mulai terlihat.
Aku dan simbok masuk kedalam, karena tidak ada pasien lain kami langsung di suruh masuk kedalam ruangan.

"silahkan duduk...." ucap seorang wanita berjas putih sambil tersenyum ramah
Aku kembali tersenyum padanya.
" Ada keluhan apa mbak? "
"Dok.. ini anak saya, udah tiga hari bayi dalam kandungannya tidak bergerak, takut ada apa-apa "
" Owh namanya siapa mbak?" tanya wanita itu
"Dini dok "
" Usianya berapa tahun"?
"24"
" Mbak Dini silahkan berbaring di atas kasur itu, biar saya periksa"
Akupun berbaring di kasur kecil dekat sudut ruangan. Disamping kasur terdapat sebuah layar.

" Usia kandungannya berapa bulan mbak?"
"mau menginjak  7 bulan dok"
Tangannya menyentuh perutku dan meletakkan stetoskop. Lalu dia memeriksa denyut jantungku. kemudian dia mengambil sebuah alat seperti kain dan meletakkannya di tanganku. Tanganku seperti dicengkram kuat oleh alat itu saat dokter memompanya.

Sebuah alat ditempelkan di atas perutku, dan alat itu menyambung
pada sebuah layar disampingku.
"Mbak Dini saya USG dulu ya, biar terlihat jelas kondisi bayi anda"
saya hanya mengangguk.
"Apa mbak sebelumnya pernah terjatuh?"
"seingat saya tidak dok, seminggu sebelumnya juga saya cek up kesini dan kondisinya baik-baik saja"
Dokter itu menatap saya dalam.
" Kenapa dok? Bayi dalam kandungan saya baik-baik saja kan? iya kan dok ? "

Dokter itu tidak menjawab hanya terdengar helaaan nafas yang panjang.
" Kenapa dok?" tanya simbok pada wanita berjas putih itu.
Dokter itu mengambil tangan saya dan memegangnya.
" Maaf dari hasil USG di layar bayi anda tidak menunjukkan pergerakan. Denyut jantungnya pun tidak ada, maaf mbak semoga Anda bisa mengikhlaskannya"
Saya tak bisa berkata-kata, tenggorokan saya terasa berat, air matapun mengalir tak tertahan.
Hanya lelehan air mata. Simbok yang ada disampingku ikut menangis tersedu.
Hening seketika ruangan itu, hanya ada suara isak tangis.
Ku tatap jendela dalam ruangan. Senja menggelayut menghiasi langit sore. Matahari mulai terbenam di ufuk barat. Burung-burung berterbangan diatas awan untuk pulang ke sarang.

Rabu, 13 Mei 2015

Pilihan

Di dalam hidupmu akan ada dua jalur yang harus kamu tempuh. Yaitu jalan kebaikan ataukah sebaliknya.
Kamu bebas mau memilih apapun, itu semua terserah pada keputusanmu. Tapi, satu hal yang harus kamu ingat bahwa semua keputusanmu itu akan ada konsekuensi yang harus kamu tanggung.

Bukankah apapun yang kita lakukan akan kembali lagi pada kita??

Jika yang kau pilih itu jalan keburukan, sesaat mungkin kau akan terlena dan hanyut dengan keindahan fatamorgananya. Tapi disana kau tak akan menemukan kebahagian yang hakiki. Hatimu tidak akan merasakan kedamaian. Tak akan ada kesejukan yang terpancar dari wajahmu. Semakin kau hanyut dalam dunia kelam, hatimu semakin kosong. Hidupmu akan terasa hampa. Bukankah ketika kita mati semuanya akan dipertanggungjawabkan???

Jika yang kau pilih itu jalan kebenaran. Bersyukurlah dan berbahagialah. Karena yang menggerakkan hatimu untuk memilih jalan ini adalah Tuhanmu. Berterimakasihlah kepadanya karena kau diperkenankan untuk memilih jalan ini. Tapi, akan ada rintangan ketika  kita menempuh jalan ini. Namun jangan khawatir, mintalah pada tuhanmu untuk terus membimbing setiap langkahmu.
Ketika kau memilih jalan ini, kau akan temukan kebahagian yang hakiki. Kedamaian memenuhi relung jiwamu. Sinar cahaya terpancar dari wajahmu.


Jadi pilihlah yang terbaik untukmu. Tuhanmu begitu menyayangimu.
:-)